1. Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller adalah
’suatu mikroprosesor plus’. Beberapa pendapat tentang Mikrokontroller
adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya
mikroprosesor sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi
mikrokontroller adalah terdapatnya memori dan port input/output dalam
suatu kemasan IC yang kompak. Kemampuannya yang programmable,fitur yang
lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal, port I/O, komunikasi
serial. Juga harga yang terjangkau memungkinkan mikrokontroller
digunakan pada berbagai sistem elektronis,seperti pada robot, automasi
industri, sistem alarm, peralatan telekomunikasi, hingga sistem
keamanan. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana
semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi
dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang
membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri
MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). ‘’Secara
umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny,
keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya, yang
membeda-bedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan
fungsinya, dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka
bisa dikatakan sama, piranti dapat diprogram secara in-system
programming (ISP) dan dapat diprogram berulang -ulang selama 10.000 kali
baca/tulis didalam sistem’’(Lingga Wardana,2006:1).
2. Konfigurasi Pin ATMega8535
Secara fungsional konfgurasi ATMega8535 sebagai berikut;
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin Ground.
3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan catu ADC.
4.
Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5. Port C (PC0...PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, Komparator analog, dan Timer Oscillator
6.
Port D (PD0...PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi
khusus,yaitu komparator analog, Interupsi eksternal, dan komunikasi
serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8. XTAL1 danXTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
Gambar berikut menunjukkkan konfigurasi pin dan blok diagram ATMega8535
Gambar 2.1.Konfigurasi Pin ATMega8535
3. Arsitektur ATMega8535
Gambar 2.2 Blok Diagram fungsional ATMega8535.
ATMega8535 memilii bagian struktur bagian sebagai berikut :
a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.
e. Watchdog Timer dengan osilator internal.
f. SRAM sebesar 512 byte.
g. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
h. Unit interupsi internal dan eksternal.
i. Port antarmuka SPI
j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
k. Antarmuka komparator analog.
l. Port USART untuk komunikasi serial
4. Fitur-Fitur ATMega8535
1. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2.
Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM
(Electrically Erasable Programmable read Only Memory) sebesar 512 byte.
3. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
6. Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah (low power)
7. Fitur Peripheral
• Dua Timer/Counter 8-bit dengan Separate Prescaler (sumber clock yang dapat diatur) dan Mode pembanding
• Satu Timer/Counter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode
• Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah
• Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC
• Empat saluran Pulse Width Modulation (PWM)
• Terdapat Two Serial Interface
• Programmable serial USART
• Master/Serial SPI Serial Interface
• Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator
• On-Chip Analog Comparator
8. I/O dan kemasan
• 32 programmable saluran I/O
• 40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 PIN PLCC dan 44 pin MLF
9. Tegangan Kerja
• 2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
• 4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
10. Kelas Kecepatan
• 0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L
• 0 – 16 Mhz untuk ATmega8535
5. Peta Memori ATMega8535
ATMega8535 memilki ruang memori sebesar 8KByte. Mikrokontroller AVR
ini memilki 12-bit Program Counter (PC) sehingga dapat mengalamati isi
Flash Memory, untuk menghindari kerusakan pada software, pada Flash
memory ruang memorinya dibagi menjadi dua bagian, yaitu Boot program dan
Application program.
Gambar 2.3 Peta Memori ATMega 8535
ATMega8535 memiliki ruang memori data dan program yang terpisah.
Pada
ATMega8535 memori data terbagi atas tiga bagian, yaitu terdapat 32 buah
register umum dan 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM internal.
Register-register yang terdapat pada ATMega8535 tersebut menempati
alamat yang bebeda-beda, untuk register keperluan umum, register ini
menempati alamat memori terbawah dari $00 sampai $1F. Sementara itu,
register yang digunakan untuk menangani I/O dan kontrol terhadap
peripheral mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, dari $20
hingga $5F, dan alamat berikutnya ditempati oleh SRAM 512 byte dari
lokasi $60 sampai $25F. Gambar 5.4 berikut menunjukkan konfigurasi
memori data ATMega8535 .
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment