Labels

468x60 Ads

Thursday, August 1, 2013

Cara mengatasi "Runtime Expired" pada CS Extreme 6

Apakah anda mengalami masalah Runtime Expired "This application was created with the evaluation version of AutoPlay Media Studio and has now expired. Please see http://www.indigorose.com to find out how to order the registered version of AutoPlayMediaStudio" masalah ini bisa terjadi karena Tanggal di PC kamu tidak benar, mungkin karena kehabisan batrai Solusinya silahkan Update dan atur Jam di PC anda pada waktu sekarang ini dan coba lagi CSXV6 nya XD NB : jika anda gagal mengaturnya maka Atur waktunya pada Bios PC anda. Lebih dan kurang anda dapat menambahkannya XD

Thursday, July 11, 2013

Cloud Computing

Cloud Computing? pasti banyak dari para pembaca yang sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu “Komputasi Awan”. Ada banyak sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, Wikipedia sendiri menjelaskan Cloud Computing seperti DISINI. Mungkin bagi orang awam, ketika baca penjelasan tersebut masih belum jelas. Untuk itu, saya akan coba menjelaskan-nya dengan bahasa yang lebih mudah dengan analogi dibawah ini. Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri kan? yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN, dan kita tinggal bayar biaya listrik berdasarkan jumlah penggunaan kita tiap bulan. Saat kita butuh daya tambahan karena suatu tujuan khusus (misal-nya kita ada acara nikahan), kita tinggal bilang ke PLN untuk tambah daya, dan suatu saat nanti ketika ingin turun daya lagi, kita tinggal bilang juga ke PLN. Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini sifat-nya ELASTIS dan (harus-nya) bisa dilakukan segera. Ketika memakai layanan listrik dari PLN, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik kita, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Inti-nya kita cukup tahu bahwa kita bisa menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulan, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kita berdasarkan level layanan mereka. Nah, analogi PLN diatas, adalah sedikit gambaran Cloud Computing, dimana Cloud Computing ini bertugas untuk memberikan layanan dan kita adalah user/pemakai dari layanan tersebut. Kita tidak perlu pusing memikirkan bagaimana mereka (penyedia layananan Cloud Computing) menyedikan layanan tersebut, yang penting mereka bisa memberikan standar layanan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Untuk biaya layanan kita tinggal bayar berdasarkan pemakaian. Saat kita butuh tambahan layanan, kita bisa meminta segera penambahan layanan tersebut, dan juga sebalik-nya (ELASTIS). Berdasarkan jenis layanan-nya, Cloud Computing dibagi menjadi berikut ini: Software as a Service (SaaS) Platform as a Service (PaaS) Infrastructure as a Service (IaaS) image Dibawah ini kita bahas, masing-masing jenis layanan diatas: Software as a Service (SaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita tinggal memakai software (perangkat lunak) yang telah disediakan. Kita cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. Contoh: layanan email publik (Gmail, YahooMail, Hotmail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangan-nya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa kita nikmati lewat Cloud Computing. Keuntungan-nya, kita tidak perlu membeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakai-nya. Contoh: Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat Office 365, Adobe Suite yang bisa kita nikmati lewat Adobe Creative Cloud, dsb. Platform as a Service (PaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita menyewa “rumah” berikut lingkungan-nya (sistem operasi, network, databbase engine, framework aplikasi, dll), untuk menjalankan aplikasi yang kita buat. Kita tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang kita buat bisa berjalan dengan baik di “rumah” tersebut. Untuk pemeliharaan “rumah” ini menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misal-nya kita sewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah kita sewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan-nya. Yang penting, kita bisa nyaman tinggal di kamar itu, jika suatu saat kita dibuat tidak nyaman, tinggal cabut dan pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanan-nya. Contoh penyedia layanan PaaS ini adalah: Amazon Web Service, Windows Azure, bahkan tradisional hosting-pun merupakan contoh dari PaaS. Keuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat. Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan dari Cloud Computing dimana kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun diatas-nya. Contoh penyedia layanan IaaS ini adalah: Amazon EC2, Windows Azure (soon), TelkomCloud, BizNetCloud, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut bisa kita rubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera. Mungkin itu sedikit pengantar tentang Cloud Computing dari apa yang saya pahami. Jika dari para pembaca ada yang punya tambahan ataupun koreksi, silahkan tinggalkan komentar dibawah ini.

Thursday, May 23, 2013

Membuat Server Local (localhost) di PC

Assalamu’alaikum kawan,
Kali ini ane mau berbagi cara membuat web server lokal atau yang biasa dikenal localhost di komputer/laptop yang kalian miliki.

Apa sih manfaat menginstal web server secara lokal?

Salah satunya untuk belajar membuat website atau apa aja yang berkaitan dengan web application secara offline, tanpa perlu terkoneksi dengan internet. Biasanya web developer membuat website secara lokal terlebih dahulu di komputer mereka, sebelum di publish ke internet.

Apa aja sih yang dibutuhkan?

Tidak banyak kok yang dibutuhkan, tergantung ingin mengembangkan web application seperti apa. Standarnya sih butuh 3 komponen berikut:
Webserver : Contoh webserver antara lain: apache, nginx, IIS, dan sebagainya
Web Programming Langunge : Contoh bahasa pemrograman yang dipakai untuk develop website, antara lain PHP dan ASP
Database : Database merupakan tempat penyimpanan data, yang nantinya akan diolah oleh website tersebut. Contoh database, antara lain MySQL, Oracle, Postgre, dan lain sebagainya.

Cara installnya bagaimana? Kok kayaknya ribet gitu?

Tenang… kalo yang ane tulis di atas tadi bikin pusing, lupakan saja tak apa-apa, ga perlu digubris. Ketiga komponen tadi sebenarnya sudah ada yang membuatnya dalam satu paket, sehingga kita tinggal donlot filenya kemudian kita install dan … jadi deh webserver lokal di komputer kita. Oke, perhatikan yang berikut ini:
Langkah pertama, download XAMPP terlebih dahulu, bisa didownload di sini www.apachefriends.org/en/xampp-windows.html
Langkah kedua, install XAMPP, tinggal di double klik file yang telah di download tadi.
Langkah ketiga, mengaktifkan XAMPP. Buka XAMPP Control Panel, kemudian klik start service yang akan digunakan.
Langkah keempat, buka browser kemudian ketikkan localhost, jika muncul halaman depan XAMPP berarti sukses installnya.

Monday, April 1, 2013

Tips Memilih Tablet dan Smartphone Berbasis OS Android

Dipasaran sekarang harga Tablet dan Handphone Smartphone berbasis OS Android saat ini bervariasi, mulai dari 800 ribu jutaan hingga 5 juta lebih. Bukan hanya harganya saja yang bervariasi, namun merk dan modelnya pun cukup banyak. Merk lokal yang sebelumnya tidak pernah saya dengar sekarang mulai  ikut-ikutan mengeluarkan tablet atau ponsel pintar yang menggunakan sistem operasi Android.

Karena makin banyak vendor/produsen yang mengeluarkan Gadget Android maka persaingannya makin ketat dan makin banyak pilihan yang ini kadang membuat kita bingung mau pilih mana yang cocok. Tapi tidak usah khawatir, ada beberapa tips memilih gadget Android sebelum membelinya. Mau tau?? Oke langsung saja ya...
#1 MERK
Beberapa merk lokal cenderung menawarkan harga yang terjangkau dengan fitur melimpah, namun kadang kita masih ragu-ragu dengan kualitasnya. Apakah layak untuk dibeli?  
Penjelasannya kayak gini :
  • Komponen vital yang mempengaruhi kinerja handphone Android seperti processor, kartu grafis (GPU), dll pada umumnya tidak dibuat oleh produsen telepon, namun produsen telepon membeli kepada pihak ketiga dalam hal ini misalnya adalah produsen processor seperti Qualcomm. Jadi, selama Android lokal memiliki spesifikasi yang bagus, maka performanya tidak akan kalah dibanding dengan merk terkenal, karena processor maupun komponen hardware atau daleman yang digunakan pada merk lokal bisa jadi sama dengan yang digunakan oleh merk terkenal.
  • Untuk menekan harga jual terkadang merk lokal mengurangi kualitas dari beberapa komponen atau fitur yang digunakan, misalnya kualitas layar, kualitas kamera, kualitas casing yang digunakan, atau kualitas dari aksesoris pendukung seperti kabel data, charger, dll. Namun bukan berarti kualitas Android lokal pasti jelek atau dibawah merk terkenal, karena kenyataannya banyak juga tablet atau hp lokal yang memiliki kualitas baik.
  • Beberapa handphone Android lokal yang beredar di Indonesia saat ini memang memiliki kualitas dan performa yang sama baiknya dengan merk terkenal dan ditawarkan dengan harga yang lebih murah, namun memang masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih atau membeli Android merk lokal, yaitu : lokasi service center, nilai jual kembali dan ketersediaan aksesoris
2 JENIS SISTEM OPERASI ( OS ) YANG DIGUNAKAN
Sistem operasi Android terdiri dari beberapa versi. Berikut adalah urutan versi dan nama sistem operasi Android : Versi 1.5 Cupcake, 1.6 Donut, 2.1 Eclair, 2.2 Froyo (frozen yogurt), 2.3 Gingerbread, lalu ada juga versi 3.0 Honeycomb yang lebih dioptimalkan untuk digunakan pada Tablet Android yang menggunakan layar lebih besar. Versi Android yang selanjutnya bernama Ice Cream sandwich (versi 2.4). Versi ini dikatakan akan optimal untuk digunakan baik pada handphone maupun pada tablet Android.

Disarankan pilihlah sistem operasi minimal Gingerbread (versi 2.3) lebih stabil dari versi sebelumnya serta memiliki kemampuan memindahkan aplikasi ke SD Card serta memiliki kemampuan wifi tether (menjadikan handphone menjadi hostspot mini). Atau klau bisa cari yang terbaru, Ice Cream sandwich (versi 2.4)

3 SPESIFIKASI HARDWARE

Spesifikasi yang mempengaruhi kinerja atau performa ponsel :
Processor
Processor merupakan otak dari ponsel. Semakin cepat processor yang digunakan, maka semakin responsif dan cepat dalam menjalankan aplikasi-aplikasi Android. Processor yang digunakan pada ponsel Android low end atau entry level umumnya berkecepatan 600 MHz. Untuk Android mid end atau kelas menengah berkecepatan 800 MHz, dan untuk ponsel high end berkecepatan 1 GHz keatas.
Handphone Android yang menggunakan processor berkecepatan 600 MHz sebenarnya sudah cukup untuk menjalankan semua fungsi yang terdapat pada sistem operasi Android. Namun bila ada dana lebih, disarankan membeli ponsel dengan processor minimal 800 MHz, karena aplikasi-aplikasi atau game yang akan datang pada umumnya menuntut spesifikasi yang lebih tinggi dibanding aplikasi atau game yang beredar saat ini.

GPU (Graphic Processing Unit)

GPU merupakan komponen yang berfungsi untuk mengolah gambar atau grafik. Handphone Android yang menggunakan atau memiliki GPU dapat menjalankan aplikasi yang banyak menggunakan tampilan visual atau game 3D jauh lebih baik dibanding ponsel yang tidak memiliki GPU. Bahkan pada umumnya, HP Android yang tidak memiliki GPU tidak dapat menjalankan game 3D, bila dapat berjalan pun akan sangat lambat.

GPU yang paling banyak digunakan untuk handphone low end dan mid end adalah tipe Adreno 200 atau PowerVR SGX 530. Untuk handphone high end biasanya menggunakan GPU Adreno 205, PowerVR SGX 540 atau NVIDIA GeForce (NVIDIA Tegra). Disarankan gunakan GPU minimal Adreno 200 atau PowerVR SGX530, namun sayangnya untuk GPU yang digunakan pada sebuah ponsel tidak selalu dituliskan pada informasi spesifikasi, oleh karena itu terkadang kita harus menanyakannya terlebih dahulu kepada pengguna yang telah memiliki handphone Android atau melalui forum komunitas pengguna Android yang ingin kita beli.

Kapasitas RAM (Random Access Memory)

Kapasitas RAM berhubungan dengan performa handphone Android. Semakin besar RAM yang digunakan, maka akan semakin baik pula performa dari sebuah handphone, khususnya saat melakukan multi tasking atau membuka beberapa aplikasi secara bersamaan. Kapasitas RAM yang umumnya digunakan adalah 128 MB, 256 MB, 512 MB dan 1 GB. Handphone yang menggunakan RAM sebesar 128 MB pada umumnya agak sedikit lambat bila digunakan untuk multi tasking, oleh karena itu, saya sarankan membeli ponsel Android yang memiliki kapasitas RAM minimal 256 MB.

Sebagai catatan, kita harus cukup jeli saat membaca spesifikasi kapasitas RAM dari sebuah handphone Android. Beberapa produsen menuliskan kapasitas RAM dalam satuan Gb (giga bit) perhatikan huruf b kecil yang digunakan. 1 b (bit) = 1/8 B (byte) jadi kalau kita membaca spesifikasi sebuah handphone Android memiliki kapasitas RAM sebesar 1 Gb (1000 Mb), maka kapasitas RAM yang sebenarnya adalah 1000 : 8 = kurang lebih sebesar 125 MB (Megabyte).


Spesifikasi yang memiliki nilai tambah :


Layar

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai layar handphone Android, yaitu:
  • Jumlah pixel layar yang umum digunakan pada HP Android adalah 240320, 320480 dan 480800 pixel. Semakin besar jumlah pixel yang digunakan, maka semakin halus gambar yang tertampil pada layar.
  • Semakin besar ukuran layar, maka akan semakin nyaman untuk digunakan dan juga semakin mudah untuk menggunakan papan ketik (keyboard) virtual. Namun semakin besar layar, maka semakin lebar atau tinggi juga ukuran handphone-nya. Layar yang terlalu besar akan sedikit menyulitkan bila harus di letakkan dalam kantong, jadi sesuaikan dengan kebutuhan.
  • Jenis layar yang digunakan pada umumnya dibagi jadi dua tipe yaitu resistive dan capacitive. Layar capacitive sensitif terhadap sentuhan jari (kulit), sedangkan layar resistive kurang sensitif terhadap sentuhan jari, jadi pengguna harus melakukan sedikit penekanan pada layar untuk mengoperasikan layar jenis resistive. Jika layar kapasitif hanya dapat merespon sentuhan kulit jari, lain halnya dengan layar resistif yang dapat merespon sentuhan dari media lain, misalnya kuku, pen stylus atau benda lainnya. Saya sarankan bila membeli handphone atau tablet Android pilihlah yang menggunakan layar jenis kapasitif (capacitive)  karena lebih nyaman untuk digunakan baik secara umum atau untuk ngegame...

Ada beberapa istilah mengenai layar yang harus juga kita ketahui antara lain :
  • AMOLED : Layar yang berteknologi AMOLED meruapakan layar yang berjenis capacitive atau resistive, namun handphone yang menggunakan layar berteknologi AMOLED akan menampilkan warna dan kecerahan yang lebih baik dibanding layar biasa, baik di dalam maupun di luar ruangan. Layar AMOLED biasanya digunakan pada handphone Android high end atau kelas atas.
  • Gorilla Glass : Layar yang telah menggunakan teknologi Gorilla Glass akan lebih tahan goresan dan juga lebih tahan pecah.
  • Multi touch : Adalah kemampuan layar untuk mendeteksi minimal dua titik sentuhan secara bersamaan. Bila layar mendukung multi touch, maka dapat menyentuh dua tombol sekaligus, jadi misalnya saat bermain game perang, ketika jari jempol kiri mengarahkan senjata, pada saat yang bersamaan jempol kanan menekan layar untuk menembakkan senjata. Bila layar tidak mendukung multitouch, saat salah satu jari masih menyentuh layar, maka layar tidak akan merespon sentuhan jari yang lain, dalam contoh ini pengguna tidak dapat mengarahkan dan menembakkan senjata dalam waktu bersamaan, jadi harus diarahkan dulu baru menembak. Handphone yang tidak mendukung multi touch tentu saja kurang nyaman digunakan untuk bermain game.


Kamera
Beberapa fitur yang perlu diperhatikan di sektor kamera :
  • Resolusi foto yang dihasilkan biasa ditulis dalam besaran megapixel (MP). Walaupun tidak menjamin, namun pada umumnya semakin besar resolusi foto yang bisa dihasilkan, maka hasil fotonya akan semakin baik.
  • Bila kamera handphone Android memiliki fitur auto focus, maka kamera dapat secara otomatis menyesuaikan fokus sesuai dengan jarak objek yang hendak di foto. Beberapa pengguna ada yang menyebutnya fitur zoom otomatis. Kelebihan kamera auto focus dibanding kamera fixed focus (fokus tetap) lebih terasa saat pengguna mengambil foto dalam jarak dekat (dibawah 30 cm). Kamera fixed focus saat dipakai untuk mengambil foto dalam jarak dekat, hasilnya akan sedikit buram atau tidak fokus. Namun saat pengambilan foto jarak jauh, antara handphone Android yang memiliki fitur auto fokus maupun fixed fokus, keduanya tidak terlalu menunjukkan perbedaan yang berarti.
  • Bila kita sering mengambil foto di malam hari, maka lebih baik memilih handphone Android yang fitur kamera-nya telah dilengkapi dengan lampu flash.
  • Keberadaan tombol khusus kamera akan memudahkan pengguna saat hendak mengambil foto, khususnya saat mengambil foto diri sendiri.
  • Bagi kita yang gemar melakukan video call, sebaiknya mencari handphone yang memiliki kamera depan. Sebagai informasi, mayoritas handphone Android kelas menengah kebawah (harga dibawah Rp. 2 juta) tidak memiliki kamera depan. Saat kita melihat pada bagian depan gambar handphone Android yang ingin dibeli ada bulatan kecil seperti kamera, belum tentu itu adalah kamera, bisa jadi hanya sensor cahaya dan/atau proximity sensor.

Kapasitas memori internal
Perhatikan juga kapasitas memori internal dari sebuah handphone Android. Semakin besar semakin baik.

Keyboard fisik
Kebanyakan handphone Android adalah handphone full layar sentuh, namun beberapa diantaranya ada yang memiliki keyboard fisik. Jika kita tidak terbiasa atau kurang nyaman mengetik tulisan menggunakan keyboard virtual, maka sebaiknya memilih handphone Android yang memiliki keyboard fisik.

FM Radio
Bagi yang hobi mendengarkan radio, pastikan pada handphone Android yang hendak dibeli telah memiliki fitur ini.

Kapasitas Baterai
Handphone Android termasuk boros baterai, jadi sebisa mungkin carilah handphone yang memiliki kapasitas baterai besar. Kapasitas baterai yang umumnya digunakan sebesar 1200 mAh, jika ada yang lebih besar maka lebih baik.

Jaringan Telepon
Sebelum membeli handphone Android, ada baiknya dipastikan dulu jaringan teleponnya mau yang CDMA atau GSM. Selain itu, apakah handphone Android telah mendukung koneksi 3G atau belum. Jika kita membaca pada spesifikasi bahwa handphone dapat berjalan di jaringan WCDMA, maka dapat dipastikan bahwa handphone tersebut bukan handphone CDMA, melainkan handphone GSM yang telah mendukung koneksi 3G.

Fitur lain dan Aplikasi Bawaan
Pada umumnya handphone Android telah dilengkapi dengan fitur-fitur sebagai berikut :

  • GPS (Global Positioning System): Berguna untuk mengetahui lokasi kita saat ini dan juga sebagai pemandu arah menggunakan bantuan satelit
  • Sensor accelerometer,  ini berguna untuk mengetahui sudut kemiringan handphone. Fitur ini digunakan untuk auto-rotate layar atau untuk kontrol game. Jika digunakan pada game tertentu, misalnya game balap mobil, pengguna dapat membelokkan mobil dengan cara memiringkan handphone. Sensor ini juga terkadang diartikan sebagai sensor gravitasi.
  • Bluetooth, Wi-Fi, Digital Compass
  • Sensor Cahaya : Berguna untuk mengatur tingkat kecerahan (brightness) layar secara otomatis tergantung kondisi cahaya sekitar.
  • Proximity sensor, ini berguna untuk mengetahui keberadaan objek terdekat tanpa perlu menyentuhnya. Misalnya hendak melakukan panggilan telepon, saat handphone di dekatkan ke kuping, proximity sensor akan mendeteksi handphone berada dekat dengan kuping dan secara otomatis akan mematikan layar HP karena tidak diperlukan. Pada beberapa tipe handphone, layar akan menyala kembali saat handphone di jauhkan dari kuping.

Fitur-fitur GPS, dll pada umumnya sudah ada di handphone Android. Namun tidak ada salahnya dipastikan lagi fitur-fitur ini sudah ada atau tertulis pada spesifikasi.

Mengenai masalah aplikasi, tidak perlu terlalu khawatir jika pada handphone Android yang rencananya dibeli tidak memiliki aplikasi yang diinginkan atau butuhkan. Karena dapat dengan mudah mengunduh (download) dan menginstall aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan melalui Android Market. Namun ada baiknya memeriksa terlebih dahulu apakah aplikasi yang tersebut ada dan tersedia di Market. Caranya pergi ke website Android Market atau yang sekarang namanya menjadi Google Play melalui komputer.